Apakah kamu mengalami Masalah ini di Proyek?

1. Perhitungan struktur tidak yakin aman atau tidak
2. Tidak bisa menggunakan software struktur seperti etabs
3. Ingin menjadi structural engineer yang handal
4. Baru lulus kuliah dan tidak tahu cara menghitung analisis struktur gedung

Apa yang terjadi jika dibiarkan masalah di atas?

1. Karir anda akan susah meningkat karena kompetitor sudah beberapa langkah didepan
2. Gedung yang kamu desain bisa boros dan tidak aman
3. Gedung bisa roboh karena tidak tepat perhitungan strukturnya

Kenapa anda harus Daftar Pelatihan ini ?

1. Pelatihan Dengan Sistem Online Memudahkan kamu yang tidak punya banyak waktu tapi tetep pengen belajar
2. Pengajar dari praktisi lapangan langsung yang sudah berpengalaman di bidang Etabs
3. Walaupun Online Penjelasan dari pengajar sangat jelas dan komunikatif​
4. Waktunya di akhir pekan sehingga memudahkan kamu sebagai pekerja dapat mengikuti
5. Untuk ukuran ilmu software seperti ini harga masih terjangkau​
6. Dapat fasilitas Ebook tutorial Eksklusif dan video record sehingga memudahkan saat mau mengulang
7. Setelah selesai pelatihan pun masih dibimbing secara gratis​

Apa itu ETABS?

Program ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) merupakan suatu program yang dipergunakan untuk melakukan analisis dan desain pada struktur bangunan dengan cepat dan tepat. Dengan interface yang menarik dan tool-tool yang mudah digunakan, Program ETABS akan sangat membantu Anda dalam melakukan analisis dan desain struktur bangunan, yang dahulu dilakukan secara manual dalam waktu yang relatif lama dan keakuratannya tidak terjamin.

ETABS sangat relevan untuk desain struktur bagunan gedung bertingkat/high rise building dengan memperhitungkan beban berat sendiri struktur, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. beban gempa akan dipelajari dalam 2 analisis yaitu dengan beban respon spektrum function dan dengan time hystori function. dengan demikian, analisis gempa dan angin dapat secara otomatis di hitung dengan memodifikasi nilai-nilai koefisien faktor dari peraturan ACI dan IBC sehingga sesuai dengan peraturan SNI yang berlaku di indonesia.